Prasasti 1.500 Tahun Bertuliskan 10 Perintah Allah Akan Dilelang Desember Ini
Kabarbuzz – Sebuah prasasti batu berusia 1.500 tahun yang memuat tulisan 10 Perintah Allah akan dilelang pada Desember 2024. Prasasti ini diperkirakan akan terjual dengan harga mencapai US$2 juta atau sekitar Rp31,8 miliar.
Sejarah dan Penemuan Prasasti
Prasasti ini pertama kali ditemukan di Israel pada tahun 1913. Menariknya, selama sekitar 30 tahun, batu ini digunakan sebagai lempengan paving di pintu masuk sebuah rumah sebelum signifikansinya diketahui. Prasasti ini memiliki berat sekitar 52 kilogram dan tinggi sekitar 60 sentimeter, dengan dua puluh baris teks yang diukir dalam bahasa Paleo-Ibrani, aksara yang sudah tidak umum digunakan sejak berabad-abad lalu.
Isi Prasasti
Prasasti ini memuat sembilan dari sepuluh perintah yang ditemukan dalam Kitab Keluaran Perjanjian Lama. Perintah tradisional ketiga, yaitu “Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan,” dihilangkan dan digantikan dengan arahan untuk beribadah di Gunung Gerizim, sebuah situs suci khusus bagi orang Samaria.
Kondisi dan Keaslian
Batu tersebut, yang beratnya 115 pon dan tingginya sekitar dua kaki, sulit diidentifikasi karena prasastinya ditulis dalam bahasa Paleo-Ibrani, yang tidak lagi digunakan berabad-abad yang lalu.
Proses Lelang
Prasasti ini akan dilelang di New York melalui rumah lelang Sotheby’s pada 18 Desember 2024. Sebelum dilelang, prasasti ini akan dipamerkan ke publik untuk pertama kalinya mulai tanggal 5 Desember.
Signifikansi Prasasti
Prasasti ini dianggap sebagai tablet lengkap Sepuluh Perintah Allah yang pertama diketahui, yang jelas merupakan kode moral yang mendasari peradaban Barat. Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang praktik keagamaan dan budaya pada masa itu.
Kesimpulan
Lelang prasasti berusia 1.500 tahun yang memuat 10 Perintah Allah ini menjadi peristiwa penting dalam dunia arkeologi dan sejarah. Dengan estimasi harga mencapai Rp31,8 miliar, prasasti ini tidak hanya bernilai tinggi secara finansial, tetapi juga memiliki nilai historis dan budaya yang tak ternilai.