Gugur-dalam-Tugas-AKP-Ryanto-Ulil-Anshar-Dianugerahi-Pangkat-Kompol-Anumerta

Gugur dalam Tugas, AKP Ryanto Ulil Anshar Dianugerahi Pangkat Kompol Anumerta

Kabarbuzz – Tragedi menimpa Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat dini hari, 22 November 2024. Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, tewas setelah ditembak oleh rekannya, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdiannya, Polri menganugerahkan kenaikan pangkat anumerta menjadi Komisaris Polisi (Kompol) kepada almarhum.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis ini terjadi di area parkir Mapolres Solok Selatan sekitar pukul 00.43 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula ketika AKP Ryanto Ulil Anshar melakukan penangkapan terhadap pelaku tambang galian C ilegal. Tindakan ini diduga memicu ketidaksenangan dari AKP Dadang Iskandar, yang kemudian berujung pada penembakan fatal terhadap AKP Ryanto.

Setelah melakukan penembakan, AKP Dadang Iskandar dilaporkan melarikan diri menggunakan mobil dinas. Pihak kepolisian segera melakukan pengejaran dan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan kronologi lengkap kejadian ini.

Profil Singkat AKP Ryanto Ulil Anshar

AKP Ryanto Ulil Anshar lahir di Makassar pada 12 Agustus 1990. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2013. Sebelum menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, almarhum pernah bertugas sebagai Kapolsek Madukara di Polres Banjarnegara dan Kasat Reserse Narkoba Polres Magelang.

Selama bertugas, AKP Ryanto dikenal sebagai perwira yang berdedikasi tinggi dan memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya. Rekan-rekannya mengenang almarhum sebagai sosok yang ramah dan profesional dalam setiap penugasan.

Penghargaan Pangkat Anumerta

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdian almarhum, Polri menganugerahkan kenaikan pangkat anumerta dari Ajun Komisaris Polisi (AKP) menjadi Komisaris Polisi (Kompol). Kenaikan pangkat anumerta merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Polri yang gugur dalam menjalankan tugas.

Upacara penghormatan terakhir dan pelepasan jenazah almarhum dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, dipimpin langsung oleh Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono. Ratusan anggota Polda Sumbar turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Reaksi dan Tindakan Pihak Kepolisian

Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat pelaku dan korban sama-sama anggota kepolisian. Polda Sumatera Barat menyatakan akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap motif dan kronologi lengkap kejadian. Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistywan, menyatakan bahwa proses hukum akan dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur yang berlaku.

Selain itu, Polda Sumbar juga memberikan pendampingan kepada keluarga almarhum untuk memastikan mereka mendapatkan hak-hak yang seharusnya, termasuk santunan dan dukungan moral.

Duka Mendalam dari Rekan dan Masyarakat

Kabar duka ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga besar Polri, tetapi juga oleh masyarakat luas. Banyak yang menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, mengenang almarhum sebagai sosok polisi yang berdedikasi dan berintegritas.

Rekan-rekan almarhum di Polres Solok Selatan mengadakan doa bersama sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa almarhum selama bertugas. Mereka berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Harapan untuk Penegakan Hukum dan Evaluasi Internal

Peristiwa ini menjadi refleksi bagi institusi Polri untuk terus melakukan evaluasi internal guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Diharapkan, proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara transparan dan adil, sehingga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian tetap terjaga.

Masyarakat juga berharap agar Polri meningkatkan program pembinaan mental dan psikologis bagi anggotanya, sehingga mampu mengelola emosi dan tekanan kerja dengan baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anggota Polri dapat menjalankan tugasnya dengan profesional dan sesuai dengan kode etik yang berlaku.

Penutup

Kepergian Kompol (Anumerta) Ryanto Ulil Anshar meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan masyarakat luas. Sebagai sosok polisi yang dikenal berdedikasi tinggi, kepergiannya menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi institusi Polri, tetapi juga masyarakat yang pernah merasakan manfaat dari pengabdiannya.

Tragedi yang menimpa Kompol (Anumerta) Ryanto Ulil Anshar juga mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan empati antaranggota institusi, khususnya di bawah tekanan dan tuntutan pekerjaan yang berat. Peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga bagi Polri untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mental dan emosional para anggotanya.

Doa dan Harapan untuk Masa Depan

Sebagai masyarakat, kita turut mendoakan agar keluarga almarhum diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Penghargaan pangkat anumerta yang diberikan kepada almarhum adalah pengakuan atas jasa dan dedikasi yang telah ia berikan selama hidupnya.

Kita juga berharap agar pihak berwenang dapat menuntaskan proses hukum kasus ini secara adil dan transparan, sehingga tidak hanya memberikan keadilan bagi almarhum dan keluarganya, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Kompol (Anumerta) Ryanto Ulil Anshar telah pergi, tetapi pengabdiannya akan selalu dikenang. Semoga dedikasi dan semangatnya menjadi inspirasi bagi generasi polisi berikutnya dalam menjalankan tugas mereka untuk melindungi dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Selamat jalan, pahlawan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *